Rabu, 19 September 2012

Statistik Pembuktian Peran Papa dalam Menyusui


Menyusui adalah hal yang asing bagi Papa, sama asingnya seperti seorang vegetarian di restoran steak. Tapi kenyataannya peran Papa sangat besar dalam keputusan Mama untuk menyusui dan tetap memberikan ASI Eksklusif. Berikut ini adalah beberapa fakta dan hasil penelitian tentang Papa dan menyusui untuk membantu Papa tetap positif menjalankan peran Papa dalam proses menyusui:
  1. Dukungan Papa terhadap proses menyusui disertai dengan sikap positif Papa serta pengetahuan tentang manfaat menyusui berpengaruh besar terhadap keputusan keluarga untuk menyusui dan bahkan durasi menyusui.
  2. Persepsi Mama terhadap pandangan Papa akan menyusui bisa berbeda dengan sikap Papa yang sesungguhnya. Walaupun Papa tidak berkeberatan bila Mama menyusui si kecil, Mama bisa beranggapan bahwa Papa tidak setuju dengan keputusan untuk menyusui. Jadi tunjukkan dan katakan dukungan Papa secara langsung untuk meyakinkan Mama
  3. Pengertian Papa tentang manfaat menyusui, termasuk keuntungannya bagi kesehatan si kecil dan ikatan antara Mama dan si kecil, diasosiasikan secara langsung terhadap keputusan Mama untuk menyusui. Tapi sebaliknya, Papa yang percaya bahwa menyusui berakibat buruk bagi payudara Mama, merusak tampilan payudara Mama, dan mengganggu hubungan intim antara Papa dan Mama diasosiasikan langsung dengan keputusan Mama untuk menghentikan ASI Eksklusif dan memberikan susu formula untuk si kecil
  4. Halangan terbesar bagi dukungan Papa terhadap proses menyusui termasuk celaan terhadap wanita yang menyusui di tempat umum, serta kurangnya pengertian dan pengetahuan Papa terhadap keuntungan ASI terhadap kesehatan si kecil. Celaan dan kurangnya pengetauhan ini lebih umum terjadi pada sebagian besar Papa daripada Mama
  5. Mengajarkan Papa tentang cara mencegah dan menanggulangi masalah menyusui yang paling umum telah memberikan efek positif terhadap kelangsungan proses menyusui. Info singkat tentang keuntungan menyusui terhadap Papa hanya menaikkan kemungkinan Mama untuk memberikan ASI Eksklusif sebanyak 15%. Peluang itu meningkat menjadi 25% bila Papa mengikuti kelas menyusui sepanjang 40 menit yang mencakup cara menanggulangi masalah umum menyusui. Efek positif ini masih tetap terjadi bahkan pada Mama yang mengalami masalah menyusui.
  6. Sebuah kelas di Amerika Serikat memberikan kesempatan para Papa untuk memilih untuk menghadiri 2 kelas dengan durasi 45 menit yang mengajarkan tentang posisi menyusui yang baik secara berkelompok, atau kelas individual dengan durasi 1 jam yang mengajarkan semua tentang menyusui, termasuk tentang penggunaan dan perawatan breast pump. Buku tentang menyusui dan informasi lainnya juga disediakan dalam kelas ini. Para Papa ini juga diundang untuk menghadiri sesi parenting khusus untuk para ayah. Kelas-kelas ini menghasilkan tingkat menyusui yang lebih tinggi dari rata-rata. Hasil tertinggi didapat dari para ayah yang menghadiri kelas parenting, sedangkan 69% Mama, istri dari Papa yang menghadiri kelas parenting dan kelas menyusui, sukses memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan. Bandingkan tingkat ini dengan statistik rata-rata nasional yang hanya sekitar 21%
  7. Kualitas kedekatan hubungan antara Mama dan Papa juga berpengaruh terhadap proses menyusui. Papa dan Mama yang dekat dan tidak memiliki masalah diasosiasikan dengan dukungan Papa terhadap proses menyusui, sedangkan hubungan yang dingin dan tegang diasosiasikan dengan dihentikannya proses menyusui sebelum masa ASI Eksklusif berhasil dicapai
  8. Papa yang membantu Mama mengerjakan pekerjaan rumah tangga berbanding lurus dengan terjaganya proses menyusui
  9. Pengajaran proses menyusui tidak hanya perlu diberikan kepada Mama, tapi juga kepada Papa. Keinginan Papa untuk memiliki kesempatan untuk dekat dengan si kecil bisa jadi faktor penyebab Mama memutuskan untuk tidak menyusui, dan pendekatan yang hanya terfokus pada hubungan Mama dengan si kecil bisa membuat Papa merasa terisolasi dan tertinggal, cemburu, dan membenci proses menyusui. Akibatnya, proses pemberian ASI Eksklusif akan terganggu
  10. 98.1% Mama akan menyusui bila suaminya mendukungnya. Tapi bila sang Mama tidak mendapatkan dukungan dari suami, hanya 26.9% yang melanjutkan proses menyusui untuk anaknya.
Peran Papa dalam proses menyusui tidak hanya sekedar omongan demi mendapatkan dukungan Papa terhadap proses menyusui, tapi telah dibuktikan dalam berbagai penelitian. Selanjutnya tinggal bagaimana Papa dan Mama mengambil keputusan yang penting terhadap si kecil: apakah si kecil akan mendapatkan ASI Eksklusif?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar